5,9 M Upah Pekerja Stadion Surajaya Lamongan Belum Dibayar PT. Wika, Para Mandor Ngadu Disnaker
Bangkit Pos - LAMONGAN – Persoalan belum dibayarkannya upah para pekerja proyek pembangunan Stadion Surajaya Lamongan memicu keluhan serius. Kamis siang (17/7/2025), sejumlah mandor mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lamongan untuk mengadukan permasalahan tersebut.
Kepala Disnaker Lamongan, Zamroni, menjelaskan bahwa ada lima orang mandor serta satu pemilik warung makan yang datang untuk berkonsultasi. Mereka membawa dokumen perjanjian kerja yang menunjukkan adanya tunggakan pembayaran yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.
“Total awal yang dilaporkan sekitar Rp700 juta. Kami sudah mencoba memediasi dengan pihak Wika, namun sampai sekarang belum ada kesepakatan,” terang Zamroni.
Menurutnya, Disnaker berupaya mempertemukan kedua belah pihak agar persoalan ini dapat diselesaikan secara baik. Zamroni juga meminta para pekerja segera melengkapi dokumen pendukung agar dapat ditindaklanjuti bersama OPD terkait.
Salah satu mandor, Wahyu, yang hadir dalam pertemuan itu, mengungkapkan bahwa total tunggakan dari PT Wijaya Karya terhadap 12 mandor yang terlibat dalam proyek pembangunan stadion tersebut mencapai Rp5,9 miliar. Ia berharap Disnaker bisa turun tangan langsung memfasilitasi penyelesaian.
“Kami ingin Disnaker memediasi langsung dengan PT Wijaya Karya. Kami sudah menunggu cukup lama,” ungkap Wahyu.
Ia mengaku telah menyerahkan puluhan lembar data dan rincian upah yang belum dibayar. Para pekerja merasa kecewa, sebab sebelumnya pihak perusahaan sudah menjanjikan pembayaran, namun hingga kini janji tersebut belum ditepati.
Tak hanya pekerja bangunan yang dirugikan. Salah satu warung makan yang menyuplai konsumsi harian untuk para pekerja juga belum menerima pelunasan pembayaran, bahkan jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.
“Kami hanya menuntut hak kami. Kami kerja siang malam di proyek itu agar stadion bisa berdiri megah seperti sekarang,” ujar Wahyudi, perwakilan mandor lainnya.
Daftar Isi [Tutup]