Ribuan Masyarakat Anti Mafia Tanah Hadang Petugas Eksekusi: "Kami Bukan Lawan Aparat, Tapi Lawan Kedzaliman"

BangkitPos - Sidoarjo,  Ribuan warga yang tergabung dalam gerakan Anti Mafia Tanah menghadang upaya eksekusi lahan di kawasan Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, yang diklaim oleh PT Kejayan. Mereka menyatakan penolakan tegas terhadap tindakan yang dinilai sarat ketidakadilan.

Ribuan massa berdiri berjejer menghadang petugas gabungan. Mereka membawa poster dan spanduk bertuliskan penolakan, sembari meneriakkan yel-yel perlawanan terhadap mafia tanah (18/06)

“Kami bukan lawan aparat, tapi kami lawan kedzaliman. Jangan jadikan seragam untuk menindas rakyat kecil,” tegas Khoiri, salah satu warga yang turut menghadang eksekusi.

Ketegangan akan semakin meningkat ketika pihak pengadilan datang bersama aparat keamanan untuk mengeksekusi lahan yang diklaim telah dimenangkan oleh pihak perusahaan. Namun warga menolak keras dan menyatakan bahwa tanah tersebut milik umat sejak puluhan tahun lalu.

Nur Rohman, tokoh masyarakat setempat, dengan lantang menyatakan perlawanan:

“Ini tanah umat, kami akan pertahankan sampai titik darah penghabisan. Aparat jangan melindungi konglomerat yang menindas umat.”

Di sisi lain, pengacara Masyarakat Anti Mafia Tanah, Andi Fajar Yulianto, menyebut bahwa eksekusi ini cacat hukum.

“Kita tidak sedang melawan hukum, kita melawan praktik mafia tanah yang berlindung di balik hukum. Ada banyak kejanggalan dalam proses hukum perkara ini,” ujarnya kepada wartawan.

Aksi ini pun menjadi sorotan publik, terlebih dengan banyaknya dukungan moral dari berbagai elemen masyarakat sipil yang menyerukan perlawanan terhadap ketimpangan agraria. Mereka mendesak pemerintah dan lembaga hukum untuk benar-benar memihak pada kebenaran dan keadilan.

Warga berikrar akan terus berjaga di lokasi hingga ada kejelasan hukum yang benar-benar berpihak pada rakyat, bukan pada korporasi yang diduga bermain dengan kekuatan modal dan kekuasaan.

Daftar Isi [Tutup]