Malam Satu Suro, Polresta Sidoarjo Bentuk Satgas Bersama Perguruan Silat Cegah Tawuran

Berbagi :

Bangkit Pos - Sidoarjo, Menjelang malam Satu Suro, Polresta Sidoarjo menggandeng perguruan silat demi menjaga kondusifitas wilayah. Ini sebagai langkah antisipasi dari potensi gesekan antaranggota perguruan.

Sebanyak 25 tokoh perguruan silat resmi dikukuhkan dalam Satgas Pam Sentot Prawirodirjo. Acara dilangsungkan di Gedung Serbaguna Polresta, Kamis (26/6).

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing menegaskan, “Kami ingin semua elemen silat ikut jadi bagian penjaga damai. Suro adalah momen refleksi, bukan konfrontasi.”

Ia menambahkan, satgas ini akan menjadi penghubung cepat antara polisi dan tokoh-tokoh silat jika terjadi gesekan di lapangan. “Kita ingin damai, bukan ramai,” tegasnya.

Acara ini juga dihadiri Ketua IPSI Sidoarjo dan kapolsek se-Kabupaten. Mereka menyatakan siap mengawal proses edukasi damai antarperguruan hingga ke akar rumput.

Ketua IPSI Sidoarjo juga menyuarakan harapan serupa. “Silat itu warisan budaya, bukan alat untuk gagah-gagahan. Mari isi Suro dengan dzikir, bukan konvoi,” ujarnya.

Nama Sentot Prawirodirjo dipilih sebagai nama satgas karena dianggap mewakili semangat ksatria dan persatuan. Tokoh ini dikenal sebagai pendekar yang cinta damai.

Bangkit Pos mencatat, pembentukan satgas ini menjadi langkah maju. Terlihat bagaimana aparat tak hanya mengedepankan pendekatan hukum, tapi juga budaya dan dialog.

Sejumlah tokoh silat menyambut baik inisiatif ini. “Kita butuh wadah bersama agar tak mudah terprovokasi,” kata Arif, tokoh silat asal Waru yang hadir dalam pengukuhan.

Diharapkan, malam Satu Suro kali ini menjadi momentum damai bagi seluruh warga Sidoarjo. Satgas yang terbentuk menjadi penjaga semangat rukun antar anak bangsa.

Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama

    0 Komentar

    Posting Komentar

    Terima Kasih atas komentar anda. Yuk bagikan informasi ini kepada teman anda!