Hujan Deras Picu Dua Tanggul Ambrol, Warga Gresik Selatan Dikepung Banjir
Gresik, Bangkit Pos – Hujan deras yang mengguyur wilayah Gresik sejak Senin malam (11/11) kembali memicu bencana banjir di kawasan Gresik Selatan. Dua tanggul anak Kali Lamong dilaporkan ambrol hingga menyebabkan air meluap ke pemukiman warga, Selasa (12/11/2025).
Peristiwa itu terjadi di Desa Gluranploso, Kecamatan Benjeng, dan Desa Glindah, Kecamatan Kedamean. Kedua titik tersebut merupakan jalur anak sungai Kali Lamong yang selama ini rawan terhadap luapan air saat curah hujan tinggi. Warga sekitar terpaksa mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat aman sejak dini hari.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Sukardi, jebolnya tanggul terjadi akibat debit air yang terus meningkat sejak malam hari. Air sungai tak mampu tertampung dan langsung menggenangi rumah warga serta area pertanian. "Tanggul di aliran Kali Gluran dan Glindah ambrol karena curah hujan sangat tinggi. Tim kami sudah turun untuk melakukan penanganan darurat," ujarnya kepada Bangkit Pos.
Data sementara mencatat lebih dari seratus rumah warga dan sekitar seratus hektare sawah ikut terdampak. Genangan air di beberapa lokasi mencapai lutut orang dewasa. Sejumlah jalan penghubung antar-dusun juga terendam, menghambat akses warga menuju fasilitas umum.
Warga di kawasan Perumahan Oma Indah, Menganti, turut terdampak banjir akibat meluapnya saluran air dan tersumbatnya drainase. Seorang warga, Rini, mengaku air mulai masuk ke dalam rumah sejak pukul tiga dini hari. “Setiap hujan deras, kami pasti was-was karena air dari arah selatan cepat naik,” ungkapnya.
BPBD Gresik telah menurunkan tim gabungan bersama relawan untuk memperkuat tanggul sementara menggunakan karung pasir. Petugas juga membantu warga mengevakuasi perabotan ke tempat lebih tinggi sambil menyiapkan lokasi pengungsian apabila air terus naik. Hingga sore hari, kondisi air di beberapa titik masih belum surut.
Pemerintah Kabupaten Gresik mengimbau masyarakat di sepanjang bantaran Kali Lamong agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Pemantauan terus dilakukan di wilayah Benjeng, Balongpanggang, Menganti, dan Kedamean sebagai daerah yang sering terdampak. BPBD juga meminta aparat desa segera melaporkan jika terjadi kerusakan tambahan pada tanggul atau infrastruktur air lainnya.
“Kami berkoordinasi dengan Dinas PU untuk rencana perbaikan permanen setelah situasi aman,” tambah Sukardi. “Saat ini fokus utama kami adalah keselamatan warga.”
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun kerugian material diperkirakan cukup besar karena banyak lahan pertanian yang siap panen ikut terendam. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul secara permanen agar banjir tidak terus berulang setiap musim hujan.
Daftar Isi [Tutup]

0 Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih atas komentar anda. Yuk bagikan informasi ini kepada teman anda!