Tanpa Tunggu Pemerintah, Warga Malang Bangun Jembatan Darurat dari Bambu

Berbagi :
Warga Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, membangun jembatan bambu darurat setelah Jembatan Sonokembang ambruk dan akses utama terputus selama hampir tiga minggu.
Karena belum ada perbaikan dari pemerintah, warga harus memutar sejauh dua hingga tiga kilometer untuk menuju sekolah, tempat kerja, dan pasar.

“Banyak pedagang kecil yang mengeluh, pendapatan mereka turun drastis,” kata M Khoirul Anam, tokoh warga yang memimpin pembangunan jembatan darurat.

Warga RT 4 RW 5 sepakat menggelar gotong royong membangun jembatan alternatif. Pekerjaan dilakukan pada Minggu (26/10/2025) dari pagi hingga sore.

Jembatan sepanjang 12 meter itu berdiri di atas struktur lama dan bisa dilalui motor, tetapi pengendara diminta menuntun kendaraannya demi keselamatan.

“Penyangga kami buat dari tujuh batang bambu besar agar kuat. Setelah diuji, tetap aman asal hati-hati,” jelas Anam.

Pembangunan menghabiskan biaya sekitar Rp800 ribu dari kas RT, digunakan untuk membeli paku, lampu, dan konsumsi warga yang ikut kerja bakti.

Bambu dan sebagian bahan lainnya berasal dari sumbangan warga, sedangkan kotak donasi sukarela disiapkan tanpa paksaan.

Awalnya pemerintah sempat melarang karena alasan keamanan, namun setelah mediasi dengan Dinas PU, warga diizinkan melanjutkan pembangunan.

Pemerintah berjanji akan segera membangun jembatan permanen, sementara warga tetap menggunakan jembatan bambu sebagai solusi sementara.

Bagi warga Pandanwangi, jembatan darurat ini bukan sekadar sarana lewat, melainkan simbol semangat gotong royong dan kepedulian antarwarga.

Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama

    0 Komentar

    Posting Komentar

    Terima Kasih atas komentar anda. Yuk bagikan informasi ini kepada teman anda!

    pasang