Arisan Online Bodong di Malang, Ratusan Ibu-Ibu Tertipu hingga Rp 6 Miliar

Bangkit Pks - Malang, Kasus penipuan berkedok arisan online kembali memakan korban. Kali ini terjadi di Turen, Kabupaten Malang. Diduga ratusan ibu rumah tangga terjerat, dengan total kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Arisan itu dikelola dua saudari, KS dan EE, warga Desa Tawangrejeni. Mereka mengelola arisan sejak 2017, menggunakan sistem slot murah namun menjanjikan pencairan besar.

Korban tergiur karena slot senilai Rp 1,5 juta dijual hanya Rp 700 ribu, dengan iming-iming pencairan dalam hitungan minggu. Namun kenyataannya, uang tak kunjung cair.

“Saya dijanjikan uang cair tanggal 15 Agustus, tapi sampai sekarang nihil. Ternyata itu skema gali lubang tutup lubang,” jelas Choirun Nisa, korban berusia 23 tahun.

Awalnya, arisan ini berjalan lancar. Grup WhatsApp "Jual Beli Arisan Amanah" aktif dan dipercaya banyak anggota dari Malang, Banyuwangi, hingga Kalimantan.

Masalah mulai muncul sejak akhir Juli. Pencairan mulai tersendat dan para korban kesulitan menghubungi admin grup. Rumah pelaku pun didatangi, tapi kosong.

Pelaku berdalih mengalami kerugian karena investasi crypto. Namun korban menyebut pelaku masih aktif menjual slot saat masalah muncul.

Sebanyak 24 korban resmi melapor ke Polres Malang pada 30 Juli 2025. Polisi kini tengah menyelidiki kasus dan memeriksa saksi-saksi.

KS dan EE hingga kini belum ditemukan. Keduanya diduga kabur, sehingga upaya mediasi melalui pihak desa dan aparat tidak berhasil.

Pakar keuangan mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap investasi dan arisan online yang menawarkan keuntungan tidak masuk akal.

“Kecurigaan harus muncul bila janji terlalu indah. Apalagi jika tidak ada legalitas dan struktur jelas,” kata salah satu dosen ekonomi Universitas Malang.

Kasus ini menambah daftar panjang penipuan arisan bodong di Indonesia. Warga diminta segera melapor jika merasa dirugikan oleh praktik serupa.

Daftar Isi [Tutup]