Surabaya Jadi Teladan Nasional, Jawa Timur Sukses Tekan Angka Kemiskinan
Upaya sinergi antara Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuahkan hasil nyata. Kolaborasi lintas daerah itu berhasil menurunkan angka kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem, secara signifikan di wilayah Jawa Timur.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa kerja sama yang solid antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menjadi kunci utama keberhasilan ini. Menurutnya, pengentasan kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah oleh satu daerah saja, melainkan melalui kolaborasi dan program terpadu.
“Penurunan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur merupakan hasil nyata dari kolaborasi semua pihak. Surabaya tidak bisa bekerja sendiri, begitu juga daerah lain. Ketika semua bersinergi, hasilnya akan luar biasa,” ujar Eri Cahyadi kepada wartawan, Minggu (12/10/2025).
Momentum Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur disebut Eri sebagai pengingat pentingnya memperkuat sinergi antardaerah. Ia berharap semangat kebersamaan tersebut terus berlanjut untuk mempercepat penurunan kemiskinan di seluruh wilayah Jawa Timur.
“Di usia ke-80 ini, saya ingin melihat angka kemiskinan di Surabaya semakin kecil, dan desa-desa di Jawa Timur menjadi lebih mandiri. Pembangunan tidak boleh hanya berpusat di kota besar,” tambahnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, per Maret 2025 angka kemiskinan di Jawa Timur turun menjadi 9,5%, dengan penurunan kemiskinan ekstrem yang cukup tajam dari 4,40% pada 2020 menjadi 0,66% pada 2024.
Capaian ini turut diperkuat oleh pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5,23% pada triwulan II 2025, melampaui rata-rata nasional. Pemerintah provinsi juga mencatat adanya 4.716 desa mandiri, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak di Pulau Jawa.
Menurut Eri, keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa pembangunan di Jawa Timur bersifat inklusif dan berkeadilan. Pemerintah tidak hanya fokus pada kemajuan kota besar seperti Surabaya, tetapi juga memperhatikan pengembangan potensi desa sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat.
“Pembangunan desa adalah pondasi ekonomi rakyat. Ketika desa kuat, maka provinsi pun akan tangguh,” tutup Eri.
Keberhasilan Surabaya dan Jawa Timur dalam menekan kemiskinan kini menjadi contoh nasional. Banyak daerah lain di Indonesia mulai meniru pola sinergi pembangunan yang diterapkan antara Pemkot dan Pemprov Jatim, terutama dalam pendekatan berbasis kolaborasi sosial dan pemberdayaan masyarakat desa.
Daftar Isi [Tutup]
0 Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih atas komentar anda. Yuk bagikan informasi ini kepada teman anda!