Jember Darurat BBM: Sekolah Libur Belajar Online, ASN WFH pertalite Tembus 30 Ribu

Bangkit Pos - Jember, Pemerintah Kabupaten Jember menetapkan status darurat menyusul kelangkaan BBM yang meluas. Bupati Jember menerbitkan kebijakan sekolah daring dan WFH bagi ASN mulai Selasa, 29 Juli 2025.

Kelangkaan ini membuat aktivitas pendidikan lumpuh di banyak wilayah. Orang tua siswa kesulitan mengantar anak mereka karena sulit mendapatkan bensin di SPBU sekitar.

“Mulai Selasa, sekolah dilakukan secara daring. Ini demi keselamatan dan efisiensi,” ujar Bupati Jember, Muhammad Fawait, Senin (28/7/2025).

Jalur distribusi BBM terhambat karena penutupan Jalur Gumitir. Akibatnya, truk pengangkut BBM tak bisa menjangkau SPBU-SPBU di Jember dengan normal.

“Distribusi tersendat sejak tiga hari lalu. Kami upayakan pasokan normal kembali,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jember, Arif Rahman.

Warga mengeluhkan antrean panjang di SPBU dan harga BBM eceran yang naik tajam. Beberapa memilih membeli BBM botolan dengan harga lebih mahal.

“Saya beli bensin botol Rp 30.000, padahal biasanya cuma Rp 10.000,” keluh Roni, warga Sumbersari yang bekerja sebagai ojek online.

Bupati juga mengizinkan ASN yang tidak bertugas di layanan publik untuk bekerja dari mana saja (WFH) hingga distribusi BBM kembali lancar.

“ASN tetap bekerja, tapi cukup dari rumah atau lokasi alternatif,” tegas Fawait. Layanan publik tetap dibuka dengan jumlah staf terbatas.

Pengusaha mikro dan sopir angkot juga terkena imbas. Banyak kendaraan umum berhenti beroperasi karena tidak dapat suplai BBM.

“Angkot saya mogok. Mau isi di SPBU kosong, eceran pun mahal,” ujar Darto, sopir angkot rute Patrang–Ajung.

Pemerintah Jember kini tengah berkoordinasi dengan Pertamina serta pemerintah provinsi untuk mencari jalur alternatif pengiriman BBM.

“Jalur Gumitir ditutup, tapi kami cari opsi distribusi lewat Banyuwangi atau Lumajang,” tutup Bupati Fawait.

Daftar Isi [Tutup]