Beberapa Warga Roomo Gresik Dilarikan ke Rumah Sakit, Akibat Debu Putih

Berbagi :

Bangkit Pos - Gresik — Warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Gresik, dikejutkan oleh semburan debu putih dan suara gemuruh dari arah pabrik PT Linde, Rabu malam (29/7/2025) sekitar pukul 19.45 WIB.

Debu berasal dari cerobong pabrik gas industri PT Linde. Diduga terjadi kebocoran saat proses start-up usai penghentian tahunan operasional pabrik.

Akibatnya, empat warga mengalami sesak napas dan iritasi mata. Mereka segera dilarikan ke RS Petrokimia Gresik untuk mendapatkan penanganan medis.

“Warga tiba-tiba mengeluh mata perih, napas berat, dan kulit terasa gatal,” kata Zahid Khan, perwakilan warga yang turut mengadvokasi korban.

Debu yang keluar diketahui merupakan partikel perlit, yakni sisa pembakaran abu vulkanik dari proses produksi gas di dalam pabrik tersebut.

Menurut warga, asap dan debu menyebar cukup cepat ke permukiman, bahkan masuk ke dalam rumah dan mengenai bahan makanan yang sedang dijemur.

“Saya produksi tempe. Semua tempe yang dijemur kena debu. Tidak mungkin saya jual, takut membahayakan,” ujar Hamid, warga setempat.

Merespons kejadian ini, ratusan warga mendatangi area pabrik PT Linde. Mereka menuntut penghentian aktivitas dan pertanggungjawaban dari pihak perusahaan.

PT Linde akhirnya melakukan mediasi dengan warga di Balai Desa Roomo. Mediasi berlangsung cukup tegang karena warga meminta ganti rugi.

Dalam pertemuan, manajemen menyatakan siap mematikan mesin yang bocor, menyediakan layanan kesehatan, serta membersihkan lingkungan sekitar.

“Kami akan evaluasi menyeluruh dan tanggung semua biaya pengobatan korban,” ucap perwakilan manajemen PT Linde dalam forum mediasi.

Pihak pabrik juga menyampaikan niat memberi kompensasi atas kerugian warga, serta melakukan pemeriksaan dampak jangka panjang terhadap kesehatan.

Namun, pernyataan salah satu staf pabrik yang menyamakan debu perlit dengan debu jalanan memicu protes dari warga yang merasa diremehkan.

“Ini bukan debu biasa. Ini sisa pembakaran industri. Sangat berisiko bagi kesehatan,” tegas Zainul, salah satu warga yang ikut mediasi.

Hingga berita ini ditulis, PT Linde belum memberikan keterangan resmi kepada awak media dan menolak diwawancarai usai mediasi berlangsung.

Warga berharap kejadian serupa tidak terulang. Mereka meminta pengawasan ketat terhadap pabrik-pabrik yang beroperasi di sekitar pemukiman.

Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama

    0 Komentar

    Posting Komentar

    Terima Kasih atas komentar anda. Yuk bagikan informasi ini kepada teman anda!