Santri IIBS Malang Laksanakan Ujian Hafalan Al-Qur'an: LDII Siapkan Generasi Qurani dan Profesional Religius
Bangkit Pos - Malang, Pondok Pesantren Baitul Manshurin Malang kembali menggelar Ujian Hafalan Al-Qur’an tahunan yang diikuti oleh seluruh santri putra dan putri Internasional Islamic Boarding School (IIBS) Baitul Manshurin. Kegiatan yang penuh makna ini diselenggarakan secara terpusat di Aula Baitul Manshurin, aula utama IIBS, yang menjadi pusat aktivitas keilmuan, spiritualitas, dan pembinaan karakter santri.
Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Malang, KH. Anwar Fadilah, SE., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu tonggak penting dalam membentuk generasi Qurani yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara spiritual.
“LDII berkomitmen membina generasi muda bukan hanya untuk sukses di dunia pendidikan formal, tetapi juga untuk kuat di jalan agama. Hafalan Al-Qur’an ini menjadi pondasi utama untuk mencetak generasi penerus yang jujur, amanah, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Ujian diselenggarakan dalam empat sesi yaitu: ba’da Shalat Subuh, pukul 07.00–11.45 WIB, setelah ishoma dilanjutkan pukul 13.30–14.45 WIB, dan ditutup dengan sesi malam ba’da Shalat Maghrib hingga pukul 21.00 WIB. Santri yang mengikuti ujian diwajibkan memiliki hafalan minimal satu juz sebagai syarat. Total penguji berjumlah 21 orang, terdiri dari 11 ustadz dan 10 ustadzah, dengan 3 ustadz khusus menguji pada sesi malam.
Ketua Pinisepuh Pondok Pesantren Baitul Manshurin, KH. Abdan Munib, SE., menjelaskan bahwa target pembinaan santri di IIBS tidak hanya pada capaian akademik kurikulum sekolah formal, tetapi juga fokus pada capaian ilmu akhirat — yakni pemanqulan makna dan keterangan (tafsir) Al-Qur’an dan Hadits dengan metode manqul–musnad–muttashil.
“Santri kami ditempa untuk tidak hanya hafal Qur'an, tetapi juga memahami secara mendalam makna dan keterangan nash agama yang sanadnya bersambung. Mereka disiapkan untuk mengikuti seleksi menjadi Mubaligh (Ustadz) dan Mubalighot (Ustadzah) agar dapat tampil sebagai da'i dan da'iyah yang faqih, alim, dan berakhlakul karimah,” jelasnya.
Wakil Ketua Yayasan Baitul Manshurin, KH. Drs. Ahmad Djuliadi, M.Pd., menyampaikan bahwa pendidikan di IIBS diarahkan untuk mencetak santri sebagai Generus (Generasi Penerus) LDII yang kokoh dalam dua pilar, yaitu: ilmu dunia dan ilmu akhirat.
“Target kami adalah membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara ruhani. Mereka akan menjadi 'Mubaligh yang Sarjana dan Sarjana yang Mubaligh' — mampu berdakwah dengan landasan keilmuan tinggi berlandaskan Qur'an dan Hadits, serta sukses menghadapi tantangan kehidupan di akhir zaman,” tegasnya.
Sedangkan Ketua Yayasan sekaligus Pinisepuh IIBS, KH. Kisdiyanto, SE., menambahkan bahwa para santri di IIBS dibina untuk memiliki 29 Karakter Luhur Jamaah LDII, antara lain jujur, hemat, rukun, kompak, kerja sama yang baik, berani karena benar, bersih, dan bertanggung jawab.
“Karakter ini bukan hanya dibaca di papan dinding pesantren, tetapi dilatih dalam kehidupan sehari-hari. Generus LDII diharapkan mandiri, profesional, dan religius — menjadi kekuatan moral bangsa yang membawa maslahat bagi umat dan negara,” katanya.
Ketua Pondok Pesantren Baitul Manshurin, KH. Nurhidayat, S.Mn., menyampaikan bahwa Ujian Hafalan Al-Qur’an merupakan bagian dari proses kaderisasi berkelanjutan untuk membentuk pemimpin masa depan yang paripurna.
“Aula Baitul Manshurin hari ini menjadi saksi hadirnya generasi Qurani yang siap menyebarkan dakwah, mengisi pembangunan, dan menjaga akhlak umat. Kami ingin para santri tumbuh sebagai generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap menjemput masa depan dengan penuh keteguhan,” ungkapnya.
Internasional Islamic Boarding School (IIBS) Baitul Manshurin terletak di Jl. Kapimenda VII, RT 05 RW 17, Dusun Keduyo, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
IIBS Baitul Manshurin sebagai salah satu pondok pesantren di bawah naungan DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Malang, IIBS memadukan sistem pendidikan nasional berbasis minat bakat dan keislaman dalam suasana pondok yang disiplin dan kondusif.
Sebagai organisasi kemasyarakatan keagamaan, LDII berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Hadits, serta menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara. Melalui pendidikan, dakwah, dan pembinaan karakter, LDII terus melahirkan generasi bangsa yang profesional religius, nasionalis, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan ilmu dan iman. Kegiatan Ujian Hafalan Al-Qur’an ini menjadi wujud nyata kontribusi LDII dalam membangun Indonesia dari masjid, dari pesantren, dan dari akhlak generasi mudanya.
“LDII menempatkan pendidikan sebagai jantung dari dakwah kami. Ujian Hafalan Al-Qur’an ini adalah wujud nyata ikhtiar LDII dalam membina umat dari usia dini agar tumbuh menjadi generasi penerus yang Qurani, profesional, dan religius. Kami ingin anak-anak muda ini bukan hanya menjadi Hafidz Qur'an, tetapi juga menjadi pemimpin yang bijak, guru yang ikhlas, pengusaha yang amanah, dan pemikir yang membela kebenaran. Inilah kontribusi nyata kami kami untuk Indonesia — membangun dari masjid, dari pesantren, dan dari akhlak generasi mudanya,” pungkas KH. Anwar Fadilah, SE.
Daftar Isi [Tutup]
Lancar barokah para Generus, terus maju dan berkembang IIBS Baitul Manshurin Malang
BalasHapus