Jimly Tegaskan 'Mission Impossible' Pemakzulan Gibran: Kalah Telak di Kandang Parlemen!
Bangkit Pos - Jakarta, Drama politik seputar wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut sebagai 'mission impossible'. Bukan sembarang klaim, penegasan ini datang langsung dari sosok berintegritas tinggi, Jimly Asshiddiqie, Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) sekaligus mantan Ketua Mahkamah Konstitusi. Jimly bahkan menyebut wacana ini sudah 'kalah telak' di kandang parlemen sendiri.
"Secara politik, pemakzulan Gibran adalah sesuatu yang mustahil. Tiga partai sudah menolak. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga realitas politik," tegas Jimly, Rabu (11/6).
Menurut Jimly, upaya pemakzulan terhadap seorang wakil presiden tak sekadar butuh sorotan publik, melainkan juga dukungan politik yang signifikan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan tentu saja, dasar hukum yang kuat. Dan di titik ini, dukungan vital itu jelas-jelas tak terlihat.
Wacana pemakzulan ini memang mencuat pasca-polemik putusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat usia calon presiden dan wakil presiden. Putusan yang kemudian membuka jalan bagi Gibran untuk bertarung di Pilpres 2024 itu memang sempat menuai kritik, mengingat adanya 'benang merah' keluarga antara Gibran dan eks Ketua MK, Anwar Usman. Namun, Jimly berpendapat, Gibran tidak bisa serta-merta dijadikan subjek pemakzulan hanya karena persoalan etik di ranah yudikatif.
Jimly juga mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia sangat ketat. Pemakzulan hanya bisa dilakukan jika ada pelanggaran hukum berat, seperti pengkhianatan terhadap negara atau tindak pidana berat yang terbukti. Tanpa bukti yang kuat atas pelanggaran serius semacam itu, proses pemakzulan hanyalah manuver politik yang 'kosong' dan tidak berdasar.
Dengan 'lampu merah' dari setidaknya tiga partai politik dan ketiadaan pelanggaran hukum yang jelas, upaya pemakzulan terhadap Wapres Gibran benar-benar dinilai tidak memiliki pijakan yang kuat, baik secara konstitusional maupun dari sisi realitas politik. Ibaratnya, upaya ini sudah 'game over' sebelum dimulai.
Daftar Isi [Tutup]
Banyak yang kecewa
BalasHapus