Bangga! Kemandirian Beragama: Santri IIBS Malang Kurban 2 Sapi dan 4 Kambing dari Uang Saku Sendiri

Berbagi :
Bangkit Pos - Malang, Sebuah kisah inspiratif dan mengharukan mengemuka dari International Islamic Boarding School (IIBS) Malang. Dalam perayaan Idul Adha 1447 H, di tengah hiruk pikuk persiapan ibadah kurban, para santri IIBS dengan penuh kesadaran dan kemandirian berhasil mewujudkan 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing untuk disembelih. 
Bukan sekadar jumlah, namun keistimewaan terletak pada bagaimana hewan-hewan kurban ini sepenuhnya berasal dari patungan mandiri, disisihkan dari uang jajan pribadi para santri, menunjukkan semangat berbagi dan ketaatan yang luar biasa.

"Para santri IIBS tidak hanya diajarkan 29 karakter luhur sebagai seorang Generasi Penerus (Generus) mukmin yang bertarget pada ilmu dunia, ilmu akhirat, kemandirian, pencapaian prestasi minat bakat, dan akhlakul karimah," tutur KH. Kisdiyanto, SE., Pinisepuh IIBS Malang, dengan sorot mata penuh kebanggaan.

"Lebih dari itu, para santri juga diajari mempraktikkan ilmu yang sudah diajarkan, yaitu praktik mewujudkan hewan kurban sejak usia dini hingga terwujud 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing ini. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan di IIBS bukan sekadar teori di bangku kelas, melainkan juga aplikasi nyata dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat, menjadikan mereka teladan dalam ketaatan dan kepedulian yang patut dicontoh." lanjutnya.

Inisiatif mulia ini sontak menjadi perbincangan hangat, menyoroti bagaimana pendidikan holistik di IIBS, yang mengadopsi kurikulum merdeka dan mengedepankan pengembangan potensi individu, berhasil menumbuhkan jiwa mandiri dan kesadaran beribadah sejak usia dini. Dari saku kecil mereka, terkumpul donasi yang signifikan, sebuah cerminan kedewasaan spiritual yang melampaui usianya.

"Kami sebagai pengurus dan pembina para santri yang berasal dari berbagai kota dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, sungguh merasa bangga dan terharu melihat antusiasme mereka dalam mewujudkan hewan kurban tahun ini," ungkap KH. Nurhidayat, SE., MM., Ketua Pondok IIBS di bawah naungan Yayasan Baitul Manshurin Malang, dengan suara tercekat menahan haru. 

"Para santri juga sangat teruji mempraktikkan karakter luhur sebagai pemuda LDII, yaitu bisa rukun, kompak, dan kerja sama yang sangat baik dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban tahun ini. Sebuah sinergi yang patut diacungi jempol. Kami ucapkan syukur dan terima kasih tak terhingga kepada para santri, para pamong, orang tua/wali murid, dan semua pengurus yang terlibat. Semoga amal ibadah kurban tahun ini mendapatkan pahala surga Firdaus dan tahun depan bisa ditingkatkan lebih baik lagi, aamiin." lanjutnya.

Pencapaian ini semakin istimewa mengingat sekitar 300 santri IIBS dari tingkatan SMP dan SMA turut berpartisipasi aktif dalam gerakan kurban mandiri ini, sebuah angka yang mengagumkan di tengah generasi muda. Mereka adalah para pelajar yang telah memilih jalan mulia untuk merantau, berpisah sementara dari rumah dan keluarga tercinta demi menimba ilmu agama dan ilmu dunia, mempersiapkan diri menjadi agen perubahan.

"Saya menyampaikan rasa haru dan syukur yang mendalam atas pencapaian kurban tahun ini yang diwujudkan oleh sekitar 300 santri IIBS dari tingkatan SMP dan SMA," kata KH. Anwar Fadilah, SE., Ketua Dewan Pembina IIBS, dengan tatapan penuh kebanggaan. 

"Mereka ini rela berpisah sementara dari rumah dan orang tua tercinta demi mengenyam pendidikan dunia dan ilmu akhirat, demi cita-cita luhur menjadi Mubaligh Profesional Religius yang berkarya nyata di tengah masyarakat. Ini tidak mudah, butuh tekad baja, keinginan kuat, dan kesabaran tinggi untuk bisa mewujudkannya. Tapi alhamdulillah, berkat doa restu orang tua, bimbingan tak kenal lelah dari para ustaz, dan kegigihan luar biasa dari para santri, semua berjalan dengan lancar dan penuh barokah. Bahkan tahun ini para santri bisa ikut mewujudkan hewan kurban yang tidak sedikit. Insyaallah, mereka kelak akan menjadi Generus yang tangguh, berbekal 29 karakter luhur untuk menghadapi kehidupan yang dinamis di masyarakat, menggapai kesuksesan dan kemuliaan di dunia maupun di akhirat." pungkasnya.

Program kurban mandiri ini bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan sebuah manifestasi konkret dari visi IIBS dalam mencetak generasi penerus yang tidak hanya unggul secara akademis dan religius, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, kemandirian, dan akhlakul karimah yang kokoh. 

Inisiatif semacam ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi mercusuar inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya di seluruh Indonesia, membuktikan bahwa pendidikan karakter berbasis agama mampu melahirkan pribadi-pribadi tangguh dan peduli sejak usia dini. Sebuah pelajaran berharga tentang berbagi, kemandirian, dan keimanan yang patut diapresiasi setinggi-tingginya dan menjadi teladan bagi bangsa.[MS/BP]

Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama

    1 Komentar

    Posting Komentar

    Terima Kasih atas komentar anda. Yuk bagikan informasi ini kepada teman anda!