Tak Banyak Yang Tahu! LDII Punya Kesepatan Dengan Lemhanas, Berikut Isinya

Berbagi :
Bangkit Pos - Jakarta, (4/6) – Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dan Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menyepakati bahwa lingkungan memegang peranan krusial dalam membentuk perilaku dan karakter generasi muda.
Kesepahaman ini mencuat dalam peringatan Milad ke-47 Majelis Dakwah Islam (MDI) yang dihadiri oleh Gubernur Lemhannas RI, TB Ace Hasan Syadzily, di Padepokan Persinas ASAD, Kompleks Ponpes Minhaajurrosyidin, pada Selasa (27/5) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI, TB Ace Hasan Syadzily, menekankan bahwa pendidikan tidak boleh terbatas pada aspek fisik dan kedisiplinan semata. Sebaliknya, pendidikan harus menyentuh secara seimbang aspek intelektual, emosional, dan spiritual. Ia menegaskan, karakter anak tidak terbentuk secara instan, apalagi dengan pendekatan keras atau militeristik. 

"Kami meyakini, tidak ada anak yang nakal. Perilaku negatif anak biasanya lahir dari lingkungan, apakah itu keluarga, pendidikan, atau sosial. Maka, yang harus dibenahi adalah lingkungannya," tegas Ace Hasan. 

Ia menambahkan, pendekatan pendidikan harus komprehensif, holistik, dan terintegrasi untuk menghasilkan manusia Indonesia yang utuh dan berkualitas.

Senada dengan pandangan tersebut, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, mengungkapkan bahwa sistem pendidikan di Pondok Pesantren LDII justru menghindari pendekatan militeristik. LDII, menurutnya, berfokus pada pembangunan disiplin melalui penanaman karakter luhur dan pembinaan lingkungan pendidikan yang sehat. 

"Kami khawatir pendidikan yang terlalu militeristik justru melahirkan kekerasan. Membangun disiplin bisa dilakukan tanpa kekerasan. Kami memiliki 29 karakter luhur yang menjadi target dalam mendidik santri," jelas KH Chriswanto.

Lebih lanjut, KH Chriswanto Santoso memaparkan berbagai upaya konkret yang telah dilakukan LDII dalam pengembangan pendidikan. Ini termasuk penyelenggaraan Sekolah Pamong, pelatihan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), serta pengembangan Sekolah Virtual Kebangsaan.

"Kami sudah empat kali menyelenggarakan Sekolah Pamong. Di sini, yang dididik bukan santrinya, tapi para pamong. Karena pamong yang baik akan menghasilkan anak didik yang baik," imbuhnya.

LDII menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerja sama yang lebih luas dengan Lemhannas dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di lingkungan pesantren. Hal ini juga selaras dengan program Lemhannas yang mengedepankan pentingnya pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan sejak dini.

Dengan sinergi dan pendekatan pendidikan yang menyeluruh ini, baik LDII maupun Lemhannas berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan kuat secara spiritual. 

Tujuan akhirnya adalah melahirkan sosok pemimpin masa depan yang berakhlak mulia dan memiliki cinta tanah air yang kokoh.

Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama

    1 Komentar

    Posting Komentar

    Terima Kasih atas komentar anda. Yuk bagikan informasi ini kepada teman anda!